Dimasa ini cuaca sangat tidak bersahabat dengan para petani, pada musim tanam kali ini ada pembagian wilayah dimana wilayah Desa Gempolan yang sebelah barat jalan raya memutuskan untuk menanam padi dan di sebelah timur jalan raya menanam tanaman polowijo antara lain tembakau, cabai, bawang merah dan buah semangka. Seperti biasa pada musim kemarau petani mengandalkan pompa air untuk menyirami tanaman, akan tetapi untuk tanaman padi yang notabennya memerlukan air yang banyak tidak mampu jika hanya di suplai pompa kecil. Selama ini tanaman padi mengandalkan irigasi dari Sungai tersier akan tetapi kali ini debit airnya kecil dan sudah mongering. Dalam pertengahan musim tanam padi petani desa gempolan gotong royong membuat saluran irigasi sawah barat minggu 11 agustus 2024.
Rumah pompa yang sudah ada saat ini kesulitan untuk mengalirkan air dari Sungai ngasinan ke persawahan dikarenakan terlalu tinggi sehingga air tidak dapat naik, oleh karena itu kondisi seperti ini mendapat perhatian dari pemerintah Desa Gempolan. Pemerintah Desa bersama Kelompok Tani, HIPPA dan masyarakat mengadakan gotong royong untuk membenahinya.
Keputusan menurunkan pipa hisap mesin pompa air berkapasitas besar dengan cara menggali lobang bantaran Sungai sudah menjadi Solusi final sehingga pompa tidak bekerja terlalu berat dan aliran air menjadi lancar.
Semoga petani bisa meningkatkan hasil panennya sehingga dapat meningkatakan kesejahteraaan petani, ketahanan pangan khususnya di Desa Gempolan.
